Pernahkah
mengalami kondisi kualitas air tanah di rumah berbau dan berwarna? Itu
disebabkan oleh septic tank dengan
pengolahan yang kurang baik sehingga mencemari air yang kita gunakan sebagai keperluan
sehari-hari. Keberadaan septic tank
sendiri adalah mutlak dalam setiap rumah. Coba bayangkan jika limbah rumah
tangga langsung saja dibuang ke dalam tanah dan terus mengalir ke badan air tanpa
ada pengolahan dulu, atau dibuat septic
tank tapi dengan sistem pengolahan yang sederhana dan terkesan asal jadi. Air
dapat terkontaminasi akibat limbah rumah tangga yang belum di olah secara
benar. Menurut data dari Agenda 21 yang diterbitkan pada Tahun 1997 kontaminasi
air akibat aktivitas domestik masih relatif tinggi, sekitar 70-80%.
Pada
jaman sebelum teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini, pengadaan septic tank masih bersifat konvensional,
yaitu bersifat pasif, masih menggunakan pemanfaatan gravitasi dan memakai bahan
yang cenderung korosi. Septic tank konvensional
juga tidak dilengkapi sistem filterisasi yang baik untuk mengolah limbah tinja.
Maka
pengetahuan memang diperlukan untuk membuat sistem sanitasi yang baik, dan itu
dimulai dari tempat paling “dikucilkan” di rumah yaitu septic tank. Di era IPTEK ini, pengembangan teknologi selalu
dilakukan terutama oleh Kementrian Pekerjaan Umum melalui divisi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puskim) menemukan sistem septic tank bermedia kontak technocell dengan
menciptakan BIORITY sebagai pengganti septic
tank konvensional. Septic tank
berteknologi bio yang diproduksi secara massal oleh PT Tribina Semesta Technology
dengan nama BIORITY merupakan kependekan dari Biologically Purity.
![]() |
Septic Tank Biority (sumber http://puskim.pu.go.id) |
Mengapa
harus memilih BIORITY untuk penerapan teknologi pengolahan limbah dirumah?
Seperti
yang kita ketahui bahwa didalam septic
tank terdapat ribuan mikroorganisme anaerobik yang sanggup mengurai limbah
tinja sehingga tidak padat dan cepat penuh, dengan tujuan pengurasan septic tank akan lebih jarang. Tanpa adanya
mikroorganisme tersebut penguraian limbah tinja akan berlangsung lama. Maka
mikroorganisme harus dikembang biakkan.
Teknologi
yang mampu memanfaatkan keberadaan mikroorganisme anaerobik tersebut terdapat
di BIORITY yang mempunyai fitur media kontak technocell sehingga mikroorganisme
anaerobik dapat berkembang biak pada permukaan dan dinding septic tank. Dengan menggunakan BIORITY untuk penguraian limbah,
maka penurunan BOD
(Biologycal Oxygen Demand) yang merupakan kebutuhan oksigen
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme selama penghancuran limbah tinja. akan lebih banyak dan kualitas effluent dari tangki akan
lebih baik.
Maka dari itu air hasil pengolahan tadi bisa bisa diresapkan ke
dalam tanah tanpa memberi efek pencemaran yang bisa merusak lingkungan. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk
mengolah air limbah rumah tangga dengan menurunkan COD dan TSS sampai 75%.
Cara Kerja
Sistem
BIORITY yang terdiri dari 3 kompartemen yaitu ruang lumpur, tube settler dan
media arang ini secara garis besar memiliki prinsip kerja sebagai berikut : air
limbah dari toilet dialirkan ke tanki dan disini terjadi dekomposisi (pembusukan)
limbah tinja oleh bakteri lalu mengendap sebagai lumpur. Lalu setelah itu
terjadi didesinfeksi sebelum akhirnya air hasil olahan diserap ke tanah dan ke
sungai.
![]() |
Bagian dalam Biority (sumber http://puskim.pu.go.id) |
![]() |
Instalasi Biority |
![]() |
Cara pemasangan (sumber http://biority-rotech.blogspot.com) |
Pada
dasarnya sistem pengolahan limbah rumah tangga dalam tangki BIORITY ini
didasarkan pada penempatan tube settler di dua kompartemen dan media arang di
satu kompartemen lainnya, sehingga penguraian lumpur tinja menjadi lebih baik
dan cepat karena meningkatnya perkembangbiakan dari mikroorganisme. Frekuensi
pengurasan tangki menjadi lebih jarang dan mengurangi bau dan warna dari
effluent yaitu sisa dari limbah rumah tangga.
Jadi
pengolahan air limbah rumah tangga melalui BIORITY adalah salah satu cara untuk menjaga kualitas
lingkungan dengan menurunkan tingkat pencemaran hingga sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan berdasarkan
KEPMENLH No. 112 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik.
Keunggulan
Sistem
BIORITY ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan septic tank konvensional yaitu :
- Kualitas effluent lebih baik.
- Bisa dibongkar pasang.
- Pemasangan mudah dan lebih cepat.
- Konstruksinya sederhana
- Hemat lahan.
- Harga kompetitif.
- Tanpa memerlukan resapan dan ramah lingkungan
- Air buangan yang dapat langsung dialirkan ke drainase umum
- Bahan yang tahan korosi
Namun ada juga
kelemahan dari BIORITY yaitu keterbatasan bahan baku untuk membuat tangki yang masih impor dari luar negeri. Maka melihat masih adanya kendala tersebut diharapkan kedepannya untuk produksi bahan baku bisa dibuat didalam negeri.
Biaya Investasi
Kira-kira
berapa estimasi dari total biaya yang diperlukan ntuk penerapan system BIORITY
ini?
Harga
untuk produk ini bervariasi, per unit adalah Rp 1,9 juta untuk yang paling
murah. Biaya pemasangan juga bervariasi berkisar Rp. 300.000 s/d
Rp 700.000. Sedangkan biaya pemeliharaan /pengurasan Rp 160.000,- per 4 tahun.
Melihat data dan fakta diatas memang sudah seharusnya
kita memanfaatkan IPTEK untuk mencari solusi atau minimal mencegah permasalahan
demi permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan tentang pencemaran. Dan
itu bisa dimulai dari rumah sendiri dengan memanfaatkan teknologi BIORITY. Karena kebersihan itu penting, dan harus dimulai dari lingkungan rumah. Karena masih banyak kurangnya kesadaran kita untuk masalah sanitasi ini masih disepelekan, namun kedepannya akan merugikan diri sendiri. Hidup bersih mulai sekarang, manfaatkan IPTEK untuk solusi terbaik, dan gunakan BIORITY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar