Minggu, 17 November 2013

Untuk Solusi Pencemaran Air, Gunakan Biority Mulai Sekarang!


Pernahkah mengalami kondisi kualitas air tanah di rumah berbau dan berwarna? Itu disebabkan oleh septic tank dengan pengolahan yang kurang baik sehingga mencemari air yang kita gunakan sebagai keperluan sehari-hari. Keberadaan septic tank sendiri adalah mutlak dalam setiap rumah. Coba bayangkan jika limbah rumah tangga langsung saja dibuang ke dalam tanah dan terus mengalir ke badan air tanpa ada pengolahan dulu, atau dibuat septic tank tapi dengan sistem pengolahan yang sederhana dan terkesan asal jadi. Air dapat terkontaminasi akibat limbah rumah tangga yang belum di olah secara benar. Menurut data dari Agenda 21 yang diterbitkan pada Tahun 1997 kontaminasi air akibat aktivitas domestik masih relatif tinggi, sekitar 70-80%.

Pada jaman sebelum teknologi berkembang pesat seperti sekarang ini, pengadaan septic tank masih bersifat konvensional, yaitu bersifat pasif, masih menggunakan pemanfaatan gravitasi dan memakai bahan yang cenderung korosi. Septic tank konvensional juga tidak dilengkapi sistem filterisasi yang baik untuk mengolah limbah tinja.

Maka pengetahuan memang diperlukan untuk membuat sistem sanitasi yang baik, dan itu dimulai dari tempat paling “dikucilkan” di rumah yaitu septic tank. Di era IPTEK ini, pengembangan teknologi selalu dilakukan terutama oleh Kementrian Pekerjaan Umum melalui divisi Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puskim) menemukan sistem septic tank bermedia kontak technocell dengan menciptakan BIORITY sebagai pengganti septic tank konvensional. Septic tank berteknologi bio yang diproduksi secara massal oleh PT Tribina Semesta Technology dengan nama BIORITY merupakan kependekan dari Biologically Purity.

Septic Tank Biority (sumber http://puskim.pu.go.id)
Mengapa harus memilih BIORITY untuk penerapan teknologi pengolahan limbah dirumah? 

Seperti yang kita ketahui bahwa didalam septic tank terdapat ribuan mikroorganisme anaerobik yang sanggup mengurai limbah tinja sehingga tidak padat dan cepat penuh, dengan tujuan pengurasan septic tank akan lebih jarang. Tanpa adanya mikroorganisme tersebut penguraian limbah tinja akan berlangsung lama. Maka mikroorganisme harus dikembang biakkan.

Teknologi yang mampu memanfaatkan keberadaan mikroorganisme anaerobik tersebut terdapat di BIORITY yang mempunyai fitur media kontak technocell sehingga mikroorganisme anaerobik dapat berkembang biak pada permukaan dan dinding septic tank. Dengan menggunakan BIORITY untuk penguraian limbah, maka penurunan BOD (Biologycal Oxygen Demand) yang merupakan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme selama penghancuran limbah tinja. akan lebih banyak dan kualitas effluent dari tangki akan lebih baik.

Maka dari itu air hasil pengolahan tadi bisa bisa diresapkan ke dalam tanah tanpa memberi efek pencemaran yang bisa merusak lingkungan. Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk mengolah air limbah rumah tangga dengan menurunkan COD  dan TSS sampai 75%.

Cara Kerja
Sistem BIORITY yang terdiri dari 3 kompartemen yaitu ruang lumpur, tube settler dan media arang ini secara garis besar memiliki prinsip kerja sebagai berikut : air limbah dari toilet dialirkan ke tanki dan disini terjadi dekomposisi (pembusukan) limbah tinja oleh bakteri lalu mengendap sebagai lumpur. Lalu setelah itu terjadi didesinfeksi sebelum akhirnya air hasil olahan diserap ke tanah dan ke sungai.
Bagian dalam Biority (sumber http://puskim.pu.go.id)
Instalasi Biority
Cara pemasangan (sumber http://biority-rotech.blogspot.com)

Pada dasarnya sistem pengolahan limbah rumah tangga dalam tangki BIORITY ini didasarkan pada penempatan tube settler di dua kompartemen dan media arang di satu kompartemen lainnya, sehingga penguraian lumpur tinja menjadi lebih baik dan cepat karena meningkatnya perkembangbiakan dari mikroorganisme. Frekuensi pengurasan tangki menjadi lebih jarang dan mengurangi bau dan warna dari effluent yaitu sisa dari limbah rumah tangga. 

Jadi pengolahan air limbah rumah tangga melalui BIORITY  adalah salah satu cara untuk menjaga kualitas lingkungan dengan menurunkan tingkat pencemaran hingga sesuai dengan persyaratan yang ditentukan  berdasarkan KEPMENLH No. 112 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik.   

Keunggulan
Sistem BIORITY ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan septic tank konvensional yaitu :
  1. Kualitas effluent lebih baik. 
  2. Bisa dibongkar pasang.
  3. Pemasangan mudah dan lebih cepat.
  4. Konstruksinya sederhana
  5. Hemat lahan.
  6. Harga kompetitif.
  7. Tanpa memerlukan resapan dan ramah lingkungan
  8. Air buangan yang dapat langsung dialirkan ke drainase umum
  9. Bahan yang tahan korosi
Namun ada juga kelemahan dari BIORITY yaitu keterbatasan bahan baku untuk membuat tangki  yang masih impor dari luar negeri. Maka melihat masih adanya kendala tersebut diharapkan kedepannya untuk produksi bahan baku bisa dibuat didalam negeri. 

Biaya Investasi
Kira-kira berapa estimasi dari total biaya yang diperlukan ntuk penerapan system BIORITY ini?
Harga untuk produk ini bervariasi, per unit adalah Rp 1,9 juta untuk yang paling murah. Biaya pemasangan juga bervariasi berkisar Rp. 300.000 s/d Rp 700.000. Sedangkan biaya pemeliharaan /pengurasan Rp 160.000,- per 4 tahun.

Melihat data dan fakta diatas memang sudah seharusnya kita memanfaatkan IPTEK untuk mencari solusi atau minimal mencegah permasalahan demi permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan tentang pencemaran. Dan itu bisa dimulai dari rumah sendiri dengan memanfaatkan teknologi BIORITY. Karena kebersihan itu penting, dan harus dimulai dari lingkungan rumah. Karena masih banyak kurangnya kesadaran kita untuk masalah sanitasi ini masih disepelekan, namun kedepannya akan merugikan diri sendiri. Hidup bersih mulai sekarang, manfaatkan IPTEK untuk solusi terbaik, dan gunakan BIORITY.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar