Kamis, 09 Mei 2013

Iron Man 3 : Panjang, Gelap, dan Rumit.


Poster Utama Iron Man 3

Ini dia film yang di tunggu2 para penggemar Marvel. Yup…kali ini Marvel Studios  yang berkolaborasi dengan DMG Entertainment lagi punya gawe,merilis Iron Man 3 tepat tanggal 25 April 2013 untuk Indonesia. Pihak Disney mengklaim sekuel yang ke 3 ini tidak melanjutkan kisah dari sekuel sebelumnya,tapi merupakan kelanjutan dari The Avenger. Tujuannya jelas,Iron Man 3 di siapkan untuk memberi petunjuk ke arah The Avenger 2 yang akan rilis tahun 2015 nanti. Walau kenyataannya sepanjang film yang berdurasi 130 menit ini tidak ada cerita dan petunjuk apapun untuk menuju The Avenger 2. Bahkan di ending story Tony lebih memilih menjadi manusia biasa daripada melanjutkan eksperimen Iron Man berikutnya. Satu2 nya petunjuk hanya di akhir cerita setelah credit title dengan munculnya Dr.Bruce Bunner/Hulk (Mark Ruffalo) yang tampil sebagai kameo dan sepenggal kalimat bertuliskan “Tony Stark Will Return”. Film yang lokasi syuting nya ini kebanyakan di ambil di Carolina Utara ini mendapat respon bagus di situs rottentomatoes.com dengan nilai rata2 7,8/10.

Disney mendaulat Shane Black untuk duduk di kursi sutradara sedangkan Jon Favreau yang mengarsiteki 2 sekuel sebelumnya bertindak sebagai Executive Producer bersama Kevin Feige plus kembali berperan sebagai Puppy Hogan yang kocak. Dalam sekuel ke 3 ini,Shane Black menjanjikan sesuatu yang baru di banding sekuel yang sebelumnya,memang jika aku lihat di trailer memang menjanjikan dan aku menduga pasti Shane Black mengikuti jejak Christhopher Nolan dengan The Dark Knight/The Dark Night Rises nya yang ternyata sukses besar.

Dugaanku tepat! Film yang berbudget US$ 200 juta ini berjalan dengan alur yang kompleks,kelam dan panjang. Tidak ada unsur film yang ringan dan ceria seperti di 2 sekuel sebelumnya. Nyaris aku hampir lupa kalau yang aku tonton ini Iron Man 3,aku kira sudah berubah menjadi film action thriller biasa.

Kisah di awali dengan perjuanganku mendapatkan tiket di XXI Botani Bogor,begitu susahnya karena memang loket antri kayak menuggu pembagian sembako,akhirnya dapat tiket juga yang versi 3D tapi untuk tayang besok. Tapi setelah nonton yang versi reguler ternyata gak ada bedanya, 3D nya hanya hasil konversi bukan direkam dengan kamera 3D.

Kesalahan Kecil Membawa Petaka
Cerita di mulai dari tahun 1999,dimana Tony Stark (Robert Downey Jr) sedang merayakan pergantian tahun bersama pacarnya Maya Hansen (Rebecca Hall) di Bern,Swiss. Maya Hansen adalah seorang Botanis,yang berhasil menemukan virus Extremis dimana organisme hasil penelitiannya bisa meregenerasi sendiri jika terluka. 

Pada waktu mau masuk lift bersama Maya ada seseorang ilmuwan bertampang amburadul yg mengaku bernama Aldrich Killian (Guy Pearce) dari AIM (Advanced Idea Mechanics) menerobos ingin bertemu dengan Tony dan sangat ingin Tony bergabung dengan proyeknya. Setelah keduanya sepakat membuat janji bertemu di atap gedung lalu keduanya berpisah. 

Tapi janji tinggal janji, ternyata Tony mengingkari janjinya buat bertemu dengan Killian, dan lebih tertarik dengan proyek Maya. Alhasil Killian menunggu dan menunggu sesuatu yang tak pasti. 

Aldrich Killian sebagai Villain terberat Tony Stark
Armor Baru
13 tahun kemudian setelah insiden kecil di Swiss atau 1 tahun tepat setelah kejadian di New York dalam The Avenger, Tony masih sibuk bereksperimen dengan armor Iron Man nya untuk lebih cangih lagi, jadi kostum itu otomatis terpasang ke badannya hanya dengan menggerakkan tangannya dengan gerakan tertentu yang sebelumnya pergelangan tangan Tony sudah di suntik dengan cairan khusus, menggantikan cara pemasangan kostum sebelumnya yang memang sudah ketinggalan jaman. Tony menyebutnya teknik Purpolis Anatomi

Seperti di film Iron Man sebelumnya,percobaan Tony selalu mengalami try and error yang di hiasi dengan adegan konyol. 

Film yang di adaptasi dari Marvel Comics karya Stan Lee ini menampilkan armor Iron Man dengan balutan warna baru yang kostumnya sudah bisa jalan sendiri, jadi kostum bisa terbang kesana kemari tanpa Tony, doi hanya mengontrol lewat suara yg di bantu oleh Komputer J.A.R.V.I.S. 

Setelah eksperimen itu sukses, walau masih berbentuk prototype armor  tsb di beri brand Mark 42. Dan di film ini Tony seperti mengalami gangguan psikologis pasca insiden di New York, mulai dari mimpi buruk tentang lubang hitam sampai mengalami déjà vu yang sangat mengganggu kehidupannya, Tony sadar selama ini hidupnya sudah sangat tergantung dengan armor Iron Man. Disini Shane Black memang lebih menceritakan sisi psikologis seorang jagoan,dan sejenak melupakan hingar bingar kedasyatan Iron Man.

Mark 42 sedang menunggu kedatangan Pepper Potts
Ini tampilan warna baru dari Iron Man dengan branded Mark 42
Tony bersama Mark 42 yang bisa dikendalikan jarak jauh


Masalah Mulai Datang
Aldrich Killian kembali ke kehidupan pribadi Tony dengan cara menggoda Pepper Potts, yang ternyata Pepper sebenarnya adalah mantan pacar Killian. Belum berhenti sampai disini, Tony disibukkan juga dengan teror bom bunuh diri yang marak di berbagai kota yang di lakukan oleh The Mandarin (Ben Kingsley). Musuh Tony kali ini jauh lebih hebat dari musuh2 sebelumnya, karena mempunyai kekuatan yang nyaris tanpa batas. Dan selain hebat musuh nya kali ini juga cerdik.  Mandarin punya pasukan tempur khusus, dan mereka menyebutnya Pasukan Extremis. 

Kalo kamu ingat karakter cyborg T1000 di film Terminator 2 ya kira2 seperti itulah gambaran tokoh antagonis tsb,jadi lebih sulit di bunuh. Shane Black sengaja mencomot komik Iron Man edisi Extremis karya Warren Ellis untuk di plot jadi musuh tersulit Tony yang pernah ada.

Musibah besar terjadi saat rumah mewah nya di Malibu yg sekaligus markas besar nya di bombardir oleh 3 helikopter tempur bersenjata berat. Musuh datang secara tiba2 setelah Tony membeberkan alamat lengkap rumahnya kepada media. Penghancuran besar2an pun terjadi, Tony yg saat itu belum siap menghadapi serangan brutal hanya bertahan seadanya, rumahnya luluh lantak dan beberapa koleksi armor Iron Man ikut hancur juga. Untung Mark 42 walau masih berstatus “uji coba” sudah bisa berfungsi maksimal untuk menghajar 2 helikopter. 

Sebelum sempat memberi pelajaran sama helikopter terakhir doi terlanjur kehilangan posisi dan jatuh ke laut, tenggelam, terseret dan terus meluncur ke dalam laut. Tony nyaris kehabisan oksigen, karena Mark 42 memang belum siap tempur termasuk menyelam di dasar laut. 

Dan setelah tenaga Mark 42 sudah kembali normal Tony melesat ke permukaan laut, langsung terbang jauh ke angkasa dalam keadaan Tony pingsan. Aku mengira karir Iron Man sudah tamat karena markas besar yang berisi laboratorium pribadi,bengkel serta server pusatnya hancur lebur. Plot cerita seperti ini yang aku suka,jagoan tak selalu beruntung dan selalu mudah. Alur cerita persis seperti di The Dark Night Rises atau Skyfall.

Nah dalam misi penyelamatan diri itu sampailah Tony di Tennesse, Sebuah tempat berjarak ribuan kilometer dari California, dan memang penerbangan ke Tennesse sudah di rencanakan oleh Jarvis, dan dikarenakan tempat yang terlalu jauh itu hubungan Tony dan Jarvis pun terputus,wah…makin susah juga si Tony ini, jika sudah offline maka Mark 42 sudah seperti robot pajangan, jadilah sang jagoan harus menyeret Mark 42 di tengah bukit bersalju yg dingin di tengah malam. Makin suram nih…

The Mandarin yang diperankan oleh Ben Kingsley tampil sangar di awal film
Rumah mewah Tony di Malibu yang di hancurkan pasukan Mandarin
Tony terdampar di Tennesse 
Pencarian Jatidiri
Dalam keadaan Mark 42 rusak parah,Tony menemukan rumah terpencil yg kebetulan mempunyai bengkel mekanik. Di rumah itu dia bertemu engan Harley, bocah 10 tahun yang serba ingin tahu. Dengan berbekal alat seadanya dan tentunya kejeniusan tanpa batas Tony mencoba mencari tahu siapa Mandarin, apa kelemahannya, darimana mereka dapat kekuatan itu, dan bagaimana cara mengalahkannya. 

Dan rupanya sepak terjang anggota Mandarin memang tidak sampai menghancurkan markas Tony, karena mereka tahu Tony masih hidup, maka perburuan membunuh Tony dilakukan oleh Ellen Brandt dan Eric Savin yang merupakan anak buah Mandarin. Disinilah sang sutradara Shane Black ingin menepis anggapan bahwa Tony tidak ada apa2nya tanpa kostum Iron Man, seperti yg pernah di ucapkan oleh Steve Roger/Captain America di film The Avenger. 

Tony menunjukan aksi heroiknya melawan para manusia api itu dengan tangan kosong,walau sempat keteteran tapi Tony masih sanggup menghadapinya. Dan setelah itu memang Tony nyaris menyelesaikan misi2 nya tanpa kostum Iron Man. Di Tennesse inilah Tony mulai menemukan titik terang tentang sepak terjang Mandarin.

Di sekuel 3 ini armor Mark 2 yang sudah milik pemerintah USA di modifikasi sedemikian rupa lalu di gunakan oleh Kolonel James Rhodes (Don Cheadle), jika sebelumnya di sekuel ke 2 di beri nama War Machine maka sekarang oleh pihak milter di beri nama Iron Patriot.

Iron Patriot lah yg menggantikan misi Tony menyelidiki siapa sebenarnya Mandarin ini. Tapi karena Mandarin lebih cerdik seperti yang di duga yang ada Iron Patriot lah yg di jebak dan di sandera. 

Dalam proses penyelidikan itu komunikasi Tony ke teman2 nya sudah kembali normal,tapi sayangnya Mark 42 masih belum bisa di pakai. Aku sudah mulai gemas,ini film sudah seperti film cop action, nyaris selama 30 menit Iron Man menghilang dan berubah menjadi Bad Boys.

Iron Patriot
Berbekal alat seadanya

Dalam keadaan pasrah dan kondisi Mark 42 yang tak berfungsi sama sekali
Iron Man is back….
Situasi makin rumit, Iron Patriot di tangkap beserta Kolonelnya, kostumnya di salahgunakan, dan selanjutnya Tony yang di tangkap dan di sandera, setelah dia berhasil membongkar siapa sebenarnya Mandarin itu, ternyata tak lebih hanya seorang aktor yang bernama Trevor Cassidy dan di bayar oleh Killian untuk memerankan tokoh Mandarin yang kejam, ternyata Mandarin aslinya culun dan sangaaaaaat culun. Jadi The Mandarin sebenarnya hanya imajinasi Killian itu sendiri. 
 
Setelah itu Pepper juga di sandera lalu akan dijadikan proyek Extremis berikutnya, Killian memanfaatkan Pepper untuk memaksa Tony segera membantu kekurangan dari proyek Extremisnya. Karena jika metabolisme tubuh manusia tak bisa menyerap Extremis dengan sempurna maka tubuhnya akan meledak dengan suhu ledakan yang amat extreme, yaitu 3000 derajat celsius. Cukup untuk menggoreng makhluk hidup sampai gosong dalam radius 15 meter. 

Dan ternyata Maya memang antek nya Killian. Semua pasukan manusia mutan milik Killian sepertinya hasil penelitian Maya 13 tahun yang lalu, dan yg lebih parah presiden USA juga ditangkap. Lengkap sudah segala kerumitan Tony. Disaat2 genting itu tiba2 jam tangan Tony bunyi bip…bip…bip… tanda apakah itu?

Yup itu merupakan kode dari Jarvis bahwa Mark 42 sudah siap tempur. Maka dengan pede Tony hendak melawan musuh dengan kondisi tangan terikat,di awali dengan tingkah konyolnya segala aksinya ternyata membuahkan hasil. Setelah Mark 42 terpasang walau sepotong2 ternyata oh ternyata…kostum gak bisa terbang karena tenaga belum maksimal,yaelah..Iron Man pun naik kapal laut buat menuju markas musuh cape deeeeh…. Adegannya seperti Spiderman yg gak bisa keluarkan jaring lagi dan terpaksa naik lift buat turun ke bawah wkwkwkwk

Di penghujung cerita inilah adegan finalnya. Akhirnya Tony bertemu Rhodes dan bersama2 menuju markas musuh,sewaktu di dalam kapal laut Tony sempat beraksi mengendalikan Mark 42 dari jarak jauh menyelamatkan 9 penumpang yang terjatuh dari pesawat terbang karena pesawatnya sudah di ledakkan oleh Eric Savin. Adegannya tegang tapi lucu.

Lalu setelah sampai di markas musuh tibalah Tony dan Rhodes berhadapan dengan puluhan pasukan Extremis hanya berbekal pistol dengan peluru pas2 an. Di tengah kesulitan itu Tony langsung menghubungi Jarvis untuk memerintahkan puluhan Iron Man menyerbu markas musuh. Ternyata tanpa di duga,di bawah tanah bangunan rumah Tony yg sudah hancur lebur sudah di siapkan puluhan Iron Man siap tempur, dan siap menerima perintah dari Tony.  
Adegan baku hantam pun terjadi antara pasukan Extremis dan pasukan Iron Man. Akhirnya di penghujung cerita Mark 42 lah yg jadi senjata pamungkas Tony walau sempat melakukan aksi konyol yang membuat isi gedung bioskop tertawa terbahak-bahak HAHAHAHAHAHA….

Cerita di tutup dengan di ledakkannya puluhan Iron Man di udara ditujukan kepada Pepper seperti perayaan tahun baru. Tony pun melakukan operasi  jantung untuk mengangkat proyektil bahan peledak yg ada di tubuhnya,bersamaan dengan itu maka arc reactor yang selama ini melekat didadanya di buang ke laut. Maka itu tandanya jangan berharap akan ada Iron Man 4.

Pasukan Iron Man siap menggempur Pasukan Extremis
Pepper Potts tampil seksi disini
Oke,pesan moral dari film ini adalah “Janganlah kamu membuat janji dengan seseorang jika kamu tak bisa menepati,karena akan membuat semua menjadi rumit”. Itulah kira2 kesalahan kecil Tony di awal cerita yang berjanji akan menemui Killian di atap gedung yang ternyata sebenarnya Killian adalah The Mandarin sendiri. Jadi motif disini adalah dendam pribadi dari Killian kepada Tony.

Sekedar informasi saja,film ini meraih sukses besar dari sisi financial. Shane Black membuat cerita dengan alur yang susah di tebak . Film yang ke 3 ini bisa di katakan berat, panjang dan gelap. Walau tidak seberat The Dark Night Rises,tapi terlihat jelas Shane Black meniru gaya Christhopher Nolan. Ciri khas Iron Man nyaris hilang, film berubah jadi semi drama di bumbui sedikit thriller. Banyak adegan yang sengaja dipaksakan untuk menyambungkan ke adegan lainnya,dengan kata lain Shane Black sempat keteteran. 

Hal yang sama pernah di lakukan Sam Raimi lewat Spiderman 3 nya. Banyak pihak yang menilai teknik “dark” ini sebuah blunder, tapi aku menilai ini sebuah inovasi. Oke lah identitas film jadi hilang...tapi Shane Black mencoba sesuatu yang baru yang belum pernah di coba oleh Jon Favreau di sekuel ke 1 dan 2. 

Dan bisa di lihat sendiri Iron Man 3 sukses meraup pendapatan US$740,6 juta atau Rp 7 trilliun di seluruh dunia dalam 12 hari sejak di rilis. Jauh lebih kecil daripada The Avenger yang sukses mendulang di angka US$1.51 miliar atau setara dengan 14,2 trilliun yang menempatkan film ini duduk manis di peringkat 3 sebagai film terlaris sepanjang masa.

Salam 21





Tidak ada komentar:

Posting Komentar